LESBUMI SE-MADIUN RAYA GELAR PENTAS SENI DI PCNU NGAWI UNTUK MENGENANG GUS DU

Lesbumi Se-Madiun Raya Gelar Pentas Seni di PCNU Ngawi untuk Mengenang Gus Du

Lesbumi Se-Madiun Raya Gelar Pentas Seni di PCNU Ngawi untuk Mengenang Gus Du

Blog Article





Dalam rangka mengenang sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Lesbumi se-Madiun Raya menggelar pentas seni bersama di kantor PCNU Ngawi. Acara yang berlangsung penuh khidmat dan semarak ini mengusung tema "Mengenang Sosok Gus Dur: Inspirasi Seni dan Budaya Nusantara". Pentas seni ini menjadi wadah kolaborasi antar Lesbumi dari berbagai daerah, sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan seni yang kerap digaungkan oleh Gus Dur semasa hidupnya.

Kolaborasi Seni yang Memukau
Acara ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dari Lesbumi di wilayah Madiun Raya. Masing-masing daerah menampilkan seni khasnya, menciptakan harmoni budaya yang menginspirasi. Berikut adalah rangkaian penampilan yang memikat hati para penonton:

Pentas Seni Lesbumi Ngawi
Membuka acara, Lesbumi Ngawi menampilkan pertunjukan seni tradisional khas Jawa yang penuh makna. Dengan gamelan yang merdu dan tarian yang anggun, mereka menyampaikan pesan-pesan kebersamaan yang selaras dengan visi Gus Dur.

Seni Musik dan Tari dari Lesbumi Kabupaten Madiun
Lesbumi Kabupaten Madiun hadir dengan perpaduan seni musik dan tari tradisional yang energik. Penampilan ini menegaskan kekayaan budaya lokal sekaligus menjadi wujud cinta mereka terhadap warisan leluhur.

Puisi dari Lesbumi Kota Madiun
Lesbumi Kota Madiun menghadirkan pembacaan puisi yang mendalam, menggambarkan perjuangan dan humanisme Gus Dur. Puisi-puisi tersebut disampaikan dengan lantunan penuh emosi, menyentuh hati para hadirin yang hadir.

Sholawatan Lesbumi Magetan
Sholawatan dari Lesbumi Magetan menjadi puncak spiritual acara. Dengan irama khas pesantren, mereka menghadirkan lesbumi png suasana religius yang mengajak semua hadirin untuk mengingat pesan-pesan Gus Dur tentang keimanan dan kemanusiaan.

Geguritan dari Lesbumi Ponorogo
Penutup acara dimeriahkan oleh geguritan dari Lesbumi Ponorogo. Dengan gaya khas sastra Jawa, geguritan ini menyampaikan filosofi kehidupan yang erat kaitannya dengan perjuangan Gus Dur dalam menjaga keragaman dan toleransi.

Menghidupkan Nilai-Nilai Gus Dur Melalui Seni
Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai momentum refleksi untuk mengingat nilai-nilai perjuangan Gus Dur. Sosok Gus Dur yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme menjadi inspirasi utama dalam setiap penampilan seni. Semua karya yang ditampilkan sarat akan pesan moral, keadilan, kemanusiaan, dan semangat toleransi yang diwariskan oleh Gus Dur.

Antusiasme dan Harapan untuk Masa Depan Seni Budaya
Acara yang berlangsung di kantor PCNU Ngawi ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tokoh agama, pegiat seni, hingga generasi muda. Antusiasme yang luar biasa terlihat dari tepuk tangan meriah dan respon positif para hadirin.

Ketua Lesbumi PCNU Ngawi menyampaikan harapannya agar pentas seni semacam ini dapat menjadi agenda tahunan. "Kami berharap, kegiatan seperti ini mampu menghidupkan kembali semangat seni budaya, sekaligus mengenang nilai-nilai lesbumi adalah singkatan dari luhur yang telah diwariskan oleh Gus Dur," ujarnya.

Dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan dalam pentas seni bersama ini, Lesbumi se-Madiun Raya membuktikan bahwa seni dan budaya mampu menjadi media untuk mempererat persaudaraan, menjaga warisan leluhur, dan menyuarakan pesan-pesan universal.

Mari terus mendukung kegiatan seni budaya seperti ini, agar semangat Gus Dur dalam merawat kebhinekaan tetap terjaga sepanjang masa.

Report this page